apabila telah aku bebankan kemalangan (bencana)kepada salah seorang hamba-Ku pada badannya, hartanya, atau anaknya, kemudian ia menerima dengan kesabaran yang sempurna, maka Aku merasa enggan menegakkan timbangan pada hari kiamat atau membukakan buku catatan amalan baginya." (Hadits Qudsi, dari Qudha'i,Dailami,Hakim, Tirmidzi, dari Anas ra.)
Adakah manusia yang tidak pernah mengalami delima??
jawabnnya pasti adakan??:)
gag ada manusia yang tidak pernah menyambangi delima (apalagi kalo masalah hati n perasaan, nah loh!!) si delima ini juga pernah loh menyambangi hati baginda Rosulullah SAW, nah apalagi kita umatnya, lha wong penjahat aja bisa delima.
Aku kasih tau deh kisah ke-delima-an Rasulullah saat istrinya ada yang cemburu (hayoo, yang cemburu pada pasangannya siapa??)hehe...eits, gag cuma cemburu di sisi lain istri Rosulullah ada juga yang minta tambahan belanja.(kalo udah begini mana yang harus didahulukan..kira2 bagaimana ya Rasulullah mengatasi ini, simak berikutnya). Nabi Muhammad saw memutuskan perhubungan mereka samapi sebulan, sob. Istri-istri beliau pun datang kepada Nabi dan menyatakan kerelaannya atas apa saja yang akan diperbuat Nabi terhadap mereka (istri Nabi melakukan ini karena mereka takut diceraikan).
Keadan dilematis ini terjadi sebab dalam diri kita sendiri loh! percaya gag, didalamnya terjadi tarik menarik anatar dua kekuatan JIWA yaitu kekuatan destruktif dan kekuatan konstruktif.
Keadaan yang dilematis selalu meniscayakan munculnya berbagai perasaan yang negatif. Beberapa pertentangan yang muncul:
- pertentangan dengan Alam
- Pertentangan dengan orang lain
- Pertentangan dengan dirinya sendiri
- pertentangan dengan Tuhan
Sumber sejati persoalan yang menimpa kehidupan itu berada dalam diri kita sendiri, berasal dari dalam diri kita sendiri. So, oleh karena itulah kita dianjurkan untuk semakin lebiha baik. jangan menyalahkan apa yang ada di luar diri kita, karena yang ada diluar diri kita hanyalah mempertegas suasana hati kita, batin kita dan jiwa kita
Posting Komentar