Ketika Nikah Muda Jadi Masalah [?]

0 komentar

sedikit tergelitik dengan catatan sahabatku yang satu ini, silahkan dibaca sahabat!!!
BismillahirrahmanirrahimAssalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Sebenernya udah dari siang rasanya gatel banget pingin cepet-cepet nulis. Berhubungan waktu ikut taklim minggu pagi di masjid raya kemarin yang menyinggung soal topik yang selalu ramai sepanjang masa. NIKAH !
 Well, dari jaman dahulu kala ketika aku masih pitik banget, sedikit nyinggung soal nikah kayaknya adaaa aja pihak-pihak yang 'terganggu'. Mungkin dengan kata-kata:

 "Hellooo.. Adik kecil kamu tuh ngomong apa sih, kok udah ngomongin masalah nikah aja..", biasa ditelen bulat-bulat.
 Dulu itu, kadang aku ngerasa malu dan mangkel kalo dibilangin kayak gitu. Dalem hati gondok dan ngegerutu pengin bales tuh omongan orang dewasa gini: "Helloooo kakak besar, emang situ kire situ aje yang berhak ngomongin masalah nikah, hah..?",

dan ujung-ujungnya sahut-sahutan komentar pedes yang terselubung, tetep aja yang muda yang kalah, berakhir dengan penghapusan tulisan dari dunia maya. Daripada nyari ribut. Udah malu, kalah pula. Beuh. Jadi rindu masa muda, masa yang berapi-api [berasa sekarang udah tua aje] :D
 Sebenernya, salah satu faktor yang membuat aku udah berfikir tentang pernikahan di usia yang terbilang masih muda adalah karena lingkunganku kala SMA itu islami sekali. Nggak ada kata pacaran. Adanya kata nikah. Ada sih kata pacaran, tapi setelah nikah. Dan guru-guru kami yang kebanyakkan masih muda dan jiwanya masih 'membara' -halah- menularkan slogan 'NIKAH YESS PACARAN NO' dengan sangat gencar. Walhasil, jadi lah aku, terbiasa dengan kata pernikahan dari usia belasan. Nikah muda pun menjadi cita-cita. Tapi, berhubung masyarakat masih saja 'tidak merestui' aku berbicara masalah nikah kala itu, lantas ku pendam saja dulu jauh-jauh 'kata sakti' itu dari peradaban. Biar tidak bikin panas keadaan.
 Selang beberapa tahun kemudian, hari ini, kala usiaku sudah terbilang 'cukup' untuk mengenal ce i en te a, ku kira tanggapan masyarakat kalo-kalo 'hawa-pingin-ngomongin-nikah' muncul akan berubah. Ku kira akan ada lah satu dua selentingan positif yang mendukungku untuk merealisasikan hal tersebut.
 Tapi....,Ternyata tidak...Hikz hikz..
 Masih ada beberapa pihak yang tidak merestui aku, anak yang waktu itu masih berusia 19 tahun dan baru kuliah tingkat 4, untuk menikah segera. Alasannya?
 1) Aku harus fokus belajar dulu.  
Surely, aku sangat amat paham sekali akan hal itu. Statusku saat itu masih sebagai mahasiswa, lalu masa depan perkuliahanku juga belum jelas oleh sebab itu aku dituntut untuk fokus belajar. Yakin seyakin-yakinnya, aku lebih tau hal itu ketimbang mereka yang menonton. Dan keinginan untuk nikah muda sama sekali tidak menyita fikiran dan waktu.
 2) 'Giliran'-ku masih jauh.
Memang benar, tapi perkara jodoh ndak ada yang tahu, kan? Bisa saja aku nikah ketika usia masih muda, tapi bisa juga aku nikah ketika usia sudah senja, atau malah tidak menikah sama sekali di dunia. Qodarullah. Dan tidak ada yang pernah tahu satu pun akannya. Bukan berarti aku gembar-gembor bab.nikah muda itu untuk mendahului takdir, karena manusia hanya bisa berencana dan Allah ta'ala lah yang menentukkan hasil akhirnya.
 Adapun yang menyebabkan kenapa aku ingin nikah muda, tak lain hanya karena aku TAKUT. Iya, takut. Segitu simpelnya alasanku.
 Selama 21 tahun perjalanan, alhamdulillah, sampai detik ini belum pernah ada kata pacaran. Paling anti ama kata-kata 'Kita pacaran, lu minta gue beri'. Na'udzhubillahi min dzalik. Udah cukup sering aku dibilang nggak laku sampe' muna dan 'sok suci'. Memang, nggak bisa dipungkiri, jaman SMA, di mana pemahaman agama juga masih seiprit, keinginan untuk pacaran ada. Alasannya simpel sih, standar anak SMA, biar bisa pamer ama temen 'ni gue punya pacar juga kayak lu pade', trus ada yang SMS-in, de el el. Tapi, alhamdulillah.. rupanya diberi fisik yang biasa-biasa gini ( padahal kata ibuku icha itu cantik, swear...xixixi ) saja merupakan jalan keselamatan dari kemaksiatan. Aku mengenal agama dengan makin baik akhirnya keinginan untuk pacaran itu pun sirna.
 Masuk jenjang Kuliah pertama, masih aman-aman aja, walaupun 'serigala kelaparan' mengintai dari tempat persembunyian. Masuk di beberapa organisasi di kampus juga makin membuatku khawatir, takut-takut keseret pergaulan, dan makin mundur tanpa kemajuan. Tapi tidak, ingin tetap bertahan apapun yang terjadi, memang tidak mudah, godaan banyak sekali, banyak badai lewat menawarkan diri untukku ikut ke dalam arusnya, tanpa kasih sayangNYA, mungkin entah sudah bagaimana aku ini.
 Dan untuk mengerem lajunya syahwat dan godaan pacaran di sekelilingku, aku pun masuk organisasi Rohis di kampus. Di organisasi ini iman dan akidahku digembleng bener-bener. Segala yang berbau maksiat dibabat abis di setiap kajian. Apalagi kalau sudah membahas hubungan lawan jenis, tanpa kenal ampun sang ketua rohis semangat sekali berkibar: Gadhul bashar, jaga hati, jaga pandangan, dan jauhi zina dan segala sebab2 yg mendekati zina. Alhasil..keinginan untuk berpacaran sudah tenggelam bak ditelan bumi. Yang ada adlah keinginan mencari ridho Allah semata..yaitu menikah.
 Dan karena aku takut. Takut suatu hari aku terseret gelombang badai itu. Cara terbaik menurutku adalah naik ke sebuah perahu yang bernahkoda.
 Mirisnya, banyak yang menafsirkan bahwa keinginan nikah mudaku itu terkait dengan syahwat. Padahal tidak selalu begitu. Tak jarang aku pun kena semprot dan nasihat plus disuruh puasa segala macem. MasyaALLAH. Memang benar apa yang mereka suruh itu, tapi gimana coba perasaannya kalau keinginan baik malah disalah-artikan?
 Dan alhamdulillah, berkat hidayah dari Allah dan dukungan sahabat2ku di rohis..keinginan untuk menikah mudapun bisa kuraih saat ini. Hehehe..ada yg pengin gak neh nikah muda..? nikah itu enak lho, berpahala, hati tenang, tujuan hidup menjadi jelas. Kebahagiaan makin semarak, karena dinikmati berdua. Kesedihan terasa lebih ringan, karena ditanggung bersama. Nah, pengin kan..kaann..kaaannn? ^.^
 Pokoknya pada intinya, apa ya.. Kita saling menghargai aja di sini. Kritik dan saran tetep ku tampung dan ku terima dengan baik kok selama disampaikan dengan cara yang baik dan ndak bikin 'malu' plus 'gondok' di depan orang banyak. Toh, ndak semua harus pro dengan tulisan dan keinginanku, tentu ada yang kontra juga, dan aku bisa terima dan pahami itu.
 Aku mohon maaf juga kepada mereka-mereka yang merasa nggak suka dengan kata-kata di RDM serta blog yang ku buat. Kekhilafan datang dari diri saya pribadi.
 Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda : Maukah kalian aku beritahukan sesuatu (yang jika kalian laksanakan) kalian dapat memiliki semua itu ?, sahabat berkata : Mau ya Rasulullah. Maka Rasulullah memegang lisannya lalu bersabda: Jagalah ini (dari perkataan kotor/buruk). Sahabat berkata: Ya Nabi Allah, apakah kita akan dihukum juga atas apa yang kita bicarakan ?, beliau bersabda: adakah yang menyebabkan seseorang terjungkel wajahnya di neraka –atau sabda beliau : diatas hidungnya- selain buah dari yang diucapkan oleh lisan-lisan mereka .
--Riwayat Turmuzi dan dia berkata: Haditsnya hasan shahih--
 “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, kerana sesungguhnya sebahagian tindakan berprasangka itu adalah dosa. Janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah kamu sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati ? Tentu kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang” [Al-Hujurat : 12]
 إن رجلا سأل رسول الله صلى الله عليه وسلم: أي المسلمين خير؟ قال: “من سلم المسلمون من لسانه ويده”.
Ada seorang lelaki yang bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Siapakah orang muslim yang paling baik ?’Beliau menjawab, “Seseorang yang orang-orang muslim yang lain selamat dari gangguan lisan dan tangannya”.
 Akhirnya, terima kasih ya sudah mendengar unek-unek saya. Semoga tidak ada lagi persepsi buruk setelah ini. Mohon maaf kalau ada yang tersakiti.
  Barakallahufikum..jabat erat dan salam hangat
Wassalamualaikum

AZALIA Syndrome (Aku)

0 komentar
Assalamu’alaikum sahabatku yang disayangi Allah, lama ini aku gak posting nih! Harap maklum ya, hehehe… dan kali ini aku ingin cerita tentang Azalia Syndrome, nah apa itu? Lebih jelasnya, simak kisah berikut ya sahabat!!Monggo…...
Baru kemaren malem nih, jadi masih fresh diingatanku. Jadi begini sahabat, kemaren itu ada konser Edcoustic di Islamic Book Fair Jogja yang ke-17 di GOR UNY sekitar jam 15.30 terjadwalnya siih. Ehm,,,kemaren itu tanggal 3 Februari 2012. Tapi sahabat kenal gag siih sama Edcoustic?? Kenal dong ya, itu lho group nasyid asal Bandung! Udah tau kan?? (belum tau juga??) aku kasih bocoran deh (bukan gentingnya yang bocor lho!!) mereka ini terdiri dari dua pesonil (loh kok dikit ya?) lha emang iya! Lebih jelasnya bisa buka di postingan Nasheed ya!!
Lanjuut deh ceritaku, acara itu dibuka oleh group Nasyid asli dari jogja namanya QAcoustic. Pembukanya ternyata keren sekali sahabat, lagu yang dibawakan bagus2 semua. Setelah kira-kira 3 lagu (kalau gak salah, soalnya tersepona jadi lupa..hehehe) akhirnya akang2 dari bandung datang juga (aseek seneng banget setelah penantianku lumayan lama, berusaha datang lebih awal dan ambil kursi yang paling depan, makin asyiiiik aja deh!) saat mas MCnya mempersilahkan naik panggung tepuk tangan riuh terdengar segala penjuru hati (hehehe…) dan bersuara merdulah sang vokalis yang bernama kang Deden (nama panggilan vokalis) menyanyikan lagu pembuka dengan juduuuul “jalan Masih Panjang” (ada yang tau lagu ini gag??) keren kan!buat yang lagi membutuhkan spirit, bisa dengerin lagu ini lho. . .inspiratif banget buatku!hehe…gag sampe sini sahabat. Cerita ini masih lanjuut seperti itu judul (jalan masi panjang), etdah tenang aja gak akan bikin berlembar-lembar kog, meskipun bisa saja aku tulis berlembar-lembar tapi mungkin males bacanya ya!hehe… edcoustic juga promo lagu Hits satu dekade, kenapa disebut satu dekade??karena umur edc udah mau 10 tahun, tepatnya tanggal 25 bulan Mei 2002 lalu, makanya nama albumnya hits satu dekade, isi dari album itu adalah lagu lagu terpopuler dari album dan single sebelumya.
Oyaa…Mereka gak cuma tampil nyanyi doang, buktinya kang Deden bisa bikin kita tertawa dengan ulahnya menjadikan mas MC sebagai korban guyonannya, alhasil sang MC gak bisa berkutik dan kalah eksis juga siih sama beliaunya kang Deden. Di sela-sela penampilan ternyata ada bintang tamu satu lagi, datang dari kota nan jauh juga. Beliau ini masih sangat muda dan paling muda diantara kang deden sama kang eggie, namanya Ali sastra (eiiits,,udah ada yang kenal ya??) beliau ini yang menyanyikan lau “Doaku” yang ada di Album Kompilasi Solo terbaik. Semakin sore semakin meriah aja niih panggung, penonton semakin berjubel. Akhrinya kang Ali Sastra nampil deh di depan dan membawakan sigle terbaru yang akan launching bersamaan dengan novelnya kang Deden. Sedikit bocoran, berikut syair lagu Azalia
Kulihat bintang-bintang....
Tersenyum saksikan kau merekah.....
Sang kumbang datang, hap, hap, hinggap perlahan.....
Bunganya merekah berkembang kembang.....
Warnamu merah-merah........
Semerah danau di katumiri......
Aku melangkah tu, wa, ga, mendekati....
Betapa indahnya ku suka....

Reff :
Detik-detik waktuku kian berlalu.....
Tak jemu aku memandangnya....
Detak-detak jantung ku berdenyut selalu....
Ku jatuh hati memetiknya.....
Azalia kau bunga yang ku cinta....

          Sebelum denger lagunya, saya pernah baca syairnya yang diposting oleh salah satu managemen kang Deden. Pas denger lagunya, ternyata keren banget dan liriknya keren (eh penyanyinya juga keren kog) yang nyanyi kang Ali sastra. Kalo yang udah denger pasti banyak yang ngefans, apalagi ni para kaum hawa (hehe,,,). Gak mau ketinggalan nih kamera ku, ambil video pas nyanyinya. Subhanallah apik tenan, dan aku justru semakin penasaran siapa itu Azalia. Dan singkat cerita ternyata si Azalia ini adalah nama bunga, yang biasa tumbuh didataran tinggi dan warna bunga bisa bermacam-macam sesuai dengan kandungan pH tanah tersebut (dan ternyata si Azalia ini pernah ada di memori ingatanku sebelumnya, waktu itu mapel kimia, membicarakan pH dan ternyata si Azalia pernah disebutkan oleh guruku waktu itu) lanjut ya ceritanya!!
At IBF Jogja, kang Ali Sastra n Edc with QA

Gaya khasnya kang Ali ^_^



          Sepulang dari acara itu, nyampe rumah yang dicari pertama si Lepi kesayanganku dan segera tuh aku mendengarkan lagu Azalia. Berulang kali video itu aku puter dan gak bosen dengernya n’ berusaha memahaminya, dan aku mulai mengandai aku jadi Azalia. Dan sampai saat ini lagu itu masih aku dengarkan berulang kali, dan masih mengandai jadi Azaliaaaa…kena deh Azalia Syndrome (hehehe…)

          Kisahnya sekian dulu deh ya sahabat! Lanjut lagi di lain waktu, dengan cerita yang lain…
^_*



akang azaliaaaaaa  :D (ngarang.com)

Indah Kasih-Mu

0 komentar
bersenandung dulu yuuk!!

Munsyid : Mupla



Subhanallah indah nian bintang-Mu
Menerangi hati setiap hamba-Mu
Subhanallah lapang nian langit-Mu
Menaungi gundah jiwa hamba-Mu
Subhanallah, lembut smilir angin-Mu
Mengasihi semua ciptaan-Mu

Ya... Allah ampunilah angkuhku
Sering kali lalai dalam bersyukur
Ya... Allah kuatkanlah batinku
Untuk slalu bersyukur kepada-Mu

Mupla - Indah Kasih-Mu
Subhanallah indah nian bintang-Mu
Menerangi hati setiap hamba-Mu
Subhanallah lapang nian langit-Mu
Menaungi gundah jiwa hamba-Mu
Subhanallah, lembut smilir angin-Mu
Mengasihi semua ciptaan-Mu

Ya... Allah ampunilah angkuhku
Sering kali lalai dalam bersyukur
Ya... Allah kuatkanlah batinku
Untuk slalu bersyukur kepada-Mu

Ya... Allah ampunilah angkuhku
Sering kali lalai dalam bersyukur
Ya... Allah kuatkanlah batinku
Untuk slalu bersyukur kepada-Mu

Subhanallah, lembut smilir angin-Mu
Mengasihi semua ciptaan-Mu 
 
 
 
 

Remaja Gaul Pandai Bersyukur

4 komentar



Hai hai hai…para remaja gaul!! Sadarkah kita selama ini telah banyak nikmat yang Allah berikan kepada kita? Dapatkah kau menghitung nikmatNya? Tentu saja gag bakal terhitung deeh, pake kalkulator sekalipun pake alat hitung yang tercanggih, gag akan terjangkau. Coba deh diinget lagi, nikmat apa aja yang udah kamu dapet? Mungkin disaat kita galau, pusing, ato takut sama yang namanya UAS, UAN ato apapun yang membuatmu serba gag enak hati, tapi ketidak enakan hati kamu itu ternyata membuahkan kelulusan dengan nilai yang memuaskan. Atau saat kita sakit dan dokter memvonis umur kita tinggal sebulan, tapi ternyata masih diberi kesempatan untuk memperbaiki segala kesalahan yang kita lakukan. Atau disaat kita sedang sedih n galau Cuma gara2 cinta, tapi ternyata kita pun masih bisa tersenyum dan menghadapi hidup ini. Hey remaja gaul, bukankah semua itu hanya sebagian nikmat yang pernah kita peroleh dalam kehidupan kita, dan sudahkah kita bersyukur dengan semua itu??
“ Maka dia tersenyum dengan tertawa Karena (mendengar) perkataan semut itu. dan dia berdoa: "Ya Tuhanku berilah Aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang Telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah Aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh". (QS. An-Naml:19)

Nah…!! Itu doa yang dapat kita baca ketika ingin bersyukur kepada Allah. Tetapi seringkali kita lupa akan nikmat yang telah Allah berikan untuk kita, diantaranya:
       Pertama, nikmat kesehatan dan kehidupan alias umur. Sadarkah sobat, bahwa kesehatan merupakan modal dan kenikmatan yang tak ternilai harganya. Seandainya kita bergelimang harta (meskipun milik bonyok alias bokap nyokap kita), berbagai penghargaan berprestasi disekolah kita peroleh, tapi kalau badan kita gag sehat, semua itu jadi gag ada maknanya.
       So, bersyukurlah atas nikmat kesehatan yang diberikan kepada kita. Selain itu nikmat umur pun harus benar-benar kita syukuri, karena kita sebagai manusia adalah makhluk yang terikat dengan waktu. Kualitas bin kemampuan kita ditentukan oleh sejauh mana dapat mempergunakan waktu yang kita miliki dengan sebaik-baiknya dan mengisinya dengan amal sholeh.
       Kedua, nikmat akal. Kita sebagai manusia merupakan makhluk yang paling mulia disbanding makhluk lainnya, karena Allah telah memberikan keindahan fisik dan akal kita untuk menggali ilmu Allah dimuka bumi ini.
“Allah menganugerahkan Al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar Telah dianugerahi karunia yang banyak. dan Hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).” (QS Al-Baqarah:269)
       Ketiga, nikmat beragama. Hey remaja gauuul, kalo kamu merasakan kenikmatan, ketentraman dan kebahagiaan ketika melaksanakan ajaran-ajaran agama serta perasaan nyaman dan damai ketika bergabung dengan orang2 yang sholeh bin keren, berarti kamu mendapatkan nikmat beragama.
       Kenyataannya, tidak sembarag orang dapat merasakan nikmatnya beragama. Buktinya banyak juga orang yang merasa tersiksa saat harus melaksanakan ajaran-ajaran beragama. Merasa terbebani saat melaksanakan shalat, merasa berat untuk berinfak atau merasa menderita saat berpuasa.
       So, bersyukurlah jika kamu mendapatkan dan merasakan nikmatnya beragama, karena nikmat itu tak ternilai harganya.
       Dengan merenungi tiga macam nikmat tersebut, semakin membuat kita merasakan betapa nikmat Allah itu tak terhingga. Dan itu semakin mendorong kita untuk berusaha berada di lingkungan orang-orang sholeh.

^_^




Kisah cintaku dengan PSI

2 komentar

Kampus itu kuliah, kuliah itu ada tugas n presentasi. Tapi gag seterusnya gitu kog, yang penting sih aplikasinya. Nah saat ini aku kuliah di kampus UIN Sunan Kalijaga fakultas Tarbiyah dan jurusan Kependidikan Islam. Kuliah semester pertama dapat mata kuliah sebanyak tujuh, sedikit bila di bandingkan dulu di SMP maupun SMA. Di SMP n SMA ku dulu tujuh itu baru mata pelajaran al islam aja, nah sekarang kuliahnya baru tujuh untuk semester pertama ini. Minggu pertama masuk kelas dan merasakan jadi mahasiswi beneran, belum mulai pelajaran siih Cuma perkenalan dulu n sharing gitu. Minggu pertama ada kegalauan di KRS ku, jadwal hari Rabu gag ada jam tapi temen-temen yang  beda  PA denganku ternyata ada jadwal kelas PSI(Pengantar Studi Islam). Betapa galaunya saat itu antara berangkat ataukah tidak,  dan saya pun memutuskan untuk tidak berangkat. Dan beberapa saat itu aku dapet sms dari beberapa temen yang bilang kalau ternyata aku ada kelas, waw bertambah galu aku rupanya karena jarak kampus dari rumah memakan waktu hingga 30 menit. Aduuuh bosen ya denger critanya, oke deh langsung aja kali ya cerita cintaku dengan PSI…

            Apa sebenernya yang buat aku cinta dengan PSI??dosennya atau emang mata kuliahnya??jawabannya aku suka semuanya, ya dosennya ya mata kuliahnya…
kalau dosennya itu asyiik, cara penyampaiannya pun aku suka apalagi dengan gayanya yang emang ganteng itu (hehehe…gag nyindir lho!!) beliau bernama Pak Muh. Qowim. Dan menurutku beliau ini dosen terbaik di semester satuku, mungkin temen-temen yang lain setuju denganku. Nah mata kuliah yang satu ini tuh gag bikin bosen dan semakin mengasyikkan ketika praktek langsung ke lapangan. Yang paling aku suka ya turun langsung ke lapangan, gag Cuma teori tapi juga di aplikasikan, dan membekas banget deh!! Asyeeek lah pokoknya, yang pernah diajar oleh beliau pasti bakalan kangen dengan gayanya yang khas dan pembawaan materi yang keren. Inilah yang bikin aku cinta dengan PSI. cerita cintaku akan lanjuut kapan-kapan ya kawan!! Sampai jumpa di edisi selanjutnya!

Arti Sesungguhnya Guru Tanpa Tanda Jasa

0 komentar
Pak Rudi saat jadi tukang Parkir


Saat di depan kelas
Beberapa jam yang lalu saya nonton program “Apa dan Siapa” di chanel TV One. Salah satu bintang tamu yang di datangkan yaitu seorang guru yang sangat luar biasa. Sebelumya kisah ini juga pernah ditayangkan di Kick Andy. Dan kisah beliau akan aku tulis di blog saya ini. Simak kisahnya berikut…..
Disebuah puncak tepatnya di desa Cibalao, Cikoneng, Rawa Gede, Cisarua Bogor tertoreh kisah seorang guru sekaligus kepala sekolah di SD Cikoneng. Pak Rudi Manggala Saputra namanya, seorang lelaki laur biasa dengan keadaan kaki kiri pincang karena kecelakaan. Dengan segala keterbatasan beliau tidak menyurutkan semangat untuk mencerdaskan anak-anak para tukang pemetik teh di daerah tersebut yang kebanyakan tidak mengenyam bangku sekolah. Padahal jarak antara puncak dan pusat pemerintahan tidaklah begitu jauh, sangat disayangkan tidak ada sekolah didaerah tersebut. Dengan tekad yang kuat pak Rudi MS berkeinginan mendidik anak-anak di daerah itu. Dimulai dengan mengumpulkan anak-anak pak Rudi MS membuka sekolah di salah satu rumah mukim saat itu. Saat itu jumlah murid yang ikut pendidikan perdana oleh pak Rudi sekitar 30  anak, yang kemudian semakin hari semakin bertambah dan tempat yang ditempati untuk belajar pun makin sesak. Sempat mereka belajar di tempat penimbangan teh, mereka menggelar tikar ataupun plastic untuk dijadikan alas belajar mereka. Sebelum pak Rudi memulai bahan ajar yang pertama , beliau pergi ke Jakarta menemui teman-temannya untuk membantu mengumpulkan buku-buku dan baju bekas untuk anak-anak sekolahnya. Setelah terkumpul dibawalah buku-buku itu ke puncak dan diberikan kepada murid-muridnya secara gratis. Tidak hanya itu, untuk memenuhi kebutuhan sekolah dan kebutuhan hidupnya Pak Rudi mencarinya sendiri. Yaa..segala keperluan sekolah pak Rudi-lah yang menanggungnya, untuk memenuhinya beliau bekerja sebagai tukang parkir loh!!hebat bukan? Adakah kita memiliki kecintaan dan ketulusan terhadap dunia pendidikan seperti pak Rudi? Keterbatasannya tidak menjadikan dirinya lemah, justru dengan keterbatasan itu beliau menjadikan dirinya semakin bermanfaat. Dengan tulus beliau mendidik murid-muridnya hingga saat ini beliau masih mengajar sekaligus kepala sekolah di SD Cikoneng. Semangat Pak Rudi patutlah untuk kita contoh, semangat, tekad dan ketulusan diajarkan oleh beliau. Tak pernah ia mengharapkan gaji, yang ia inginkan hanyalah mencerdaskan anak-anak bangsa dan ia pun tak malu menjadi tukang parkir. Betapa mulianya beliau, sesosok guru tanpa tanda jasa tidak hanya di alunan nada bibir yang mengucap namun ada di setiap alunan nada kehidupan beliau. Dari beliau kita belajar, peduli dengan dunia pendidikan tanpa harus di gaji oleh Negara. Pernah ada janji di mulut pejabat setempat untuk mengangkat beliau menjadi guru tetap, namun kini mungkin telah dilupakan oleh mereka yg mengucap janji. Namun pak Rudi tetap mensyukuri apa yang telah Allah berikan pada-Nya.
Nah sahabatku, dari kisah pak Rudi inilah kita belajar banyak hal, mulai dari ketulusan dari hati emasnya itu. Sebagai generasi muda,  kita harus bisa lebih bermanfaat bagi siapa saja. Apa lagi untuk para calon guru niih, yuuk belajar dari pak Rudi jadi guru yang sesungguhnya, meskipun di Indonesia kesejahteraan guru itu belum ada, namun insya’allah kesejahteraan itu akan didapat kelak di akherat, ingatlah salah satu yang disabdakan oleh Nabi kita bahwa terputusnya amalan orang yang meninggal ada tiga, nah salah satunya ya ilmu yang bermanfaat. *_^

Makna Persahabatan

0 komentar

            Hari ini membaca bukunya kang Salim A Fillah, dan menemukan judul yang asyik untuk di share untuk sahabat-sahabatku. Apa yang ada di benak sahabat saat ditanya tentang makna persahabatan?? Nah sebelum kalian menjawab, simak dulu yuuk apa makna persahabatan bagi Muhammad SAW!!
            “Allah melihat kedalam hati para hamba-Nya,” demikian  ‘Abdullah ibn Mas’ud berkata, “Di dapatinya hati Muhammad  SAW adalah yang paling putih. Maka Allah memilihnya menjadi Nabi dan utusan yang membawa risalah penutup-Nya. Lalu Allah melihat lagi kedalam hati para hambaNya, maka di dapatinya hati sahabat-sahabat Muhammad adalah yang paling  jernih, maka diapun menjadikan mereka sahabat yang mendukung dan menolongnya dalam menegakkan risalah.”
            “Alangkah indahnya gagasan,” kenang Hasan Albanna dalam Mudzakkiratul Da’wah wa Da’iyah, “Dan alangkah bermaknanya jika ada sekelompok manusia yang berjanji setia untuk mewujudkannya.”
63.  Dan yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman)[622]. walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah Telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya dia Maha gagah lagi Maha Bijaksana.(Al-Anfaal:63)

            Tiba-tiba pandangan mata, sentuhan tangan, pembicaraan, gerak anggota badan, dan getar hati menjadi sebuah simfoni. Nyanyiannya merdu, diiringkan saling pengertian, saling  menyayangi, saling setia, tolong menolong, luasnya jiwa dan sikap lapang dada. Taka da yang mengetahui kegaiban himpunan hati ini kecuali hati-hati itu sendiri. Mereka berikrar untuk bermesra di jalan-Nya.
            Nah itulah yang terjadi pada Muhammad SAW dan orang-orang yang bersamanya. Yang kemudian manusia menyaksikan keajaibannya. Energy kebajikan tumpah ruah ke segenap penjuru bumi dalam dekapan ukhuwah. Bagaimana dengan makna persahabatan kita yang terjalin slama ini??? Sudahkah seindah yang di contohkan oleh para Nabi??

 ^_*